Senin, 03 Desember 2012

TAMPARAN KATARAK TERHADAP PEMERINTAHAN INDONESIA


TAMPARAN KATARAK TERHADAP PEMERINTAHAN INDONESIA
 

Saat melihat postingan berita di website VOA bahasa Indonesia Operasi Sederhana Atasi Kebutaan Warga Sumatera Utara (http://www.voaindonesia.com/content/operasi-sederhana-atasi-kebutaan-warga-sumatera-utara/1551507.html)  pada 23 November 2012 yang mengangkat tentang berita yang harusnya kita mampu mengambil banyak pelajaran untuk batu loncatan dalam pembangunan negara dan bangsa Indonesia.

Tersirat di dalamnya ada hal yang dapat mengerdilkan negara tercinta kita ketika kita dinobatkan ke dalam rangking TER-. Kini terlihat lagi bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kebutaan tertinggi. Menurut WHO Katarak ini merupakan cerminan bagi negara-negara miskin. Apakah wajar ada korupsi di negara miskin? Apa yang mereka ingin selewengkan? Apakah prestasi yang diraih oleh Indonesia ini merupakan hal yang wajar untuk menjadi prestasi ketika kita melihat bahwa ini merupakan cambukan tiap inidividu pemegang tongkat estafet kekuasaan unutk kesejahteraan seluruh masyarakat yang ada dalam naungan payung negara ini.
Perjuangan masyarakat terpencil yang jauh dari sentuhan pemerintah begitu besar demi mengembalikan penglihatan mereka. Tidur bersesakan dan berdampingan di tenda militer, makan makanan sumbangan, dan suplai air untuk mandi dan toilet dari truk pemadam kebakaran harus menjadi ritual yang dilaksanakan. Hanya bermodalkan harapan yang besar semoga mereka dapat menggapai impian mereka untuk melihat negara ini. Negara yang kaya bagi yang kaya. Hanya belas kasihan dan rasa iba akan kebaikan orang di luar sana.
Kini telah mereka lihat dalam hati mereka karena seorang dokter dr. Sanduk Ruit yang sangat berdedikasi tinggi dalam pekerjaan beliau memberikan peluang bagi mereka unutk tidak hanya merasakan dalam hati suatu keindahan bayang-bayang namun juga dalam realitas sebuah bola mata yang yang mampu memberikan cahaya penglihatan penghidupan. Tapi kita pun harus “merasa” ketika kita tahu bahwa dr. Sanduk Ruit adalah seorang dokter bedah yang berasal dari Nepal yang dalam delapan hari telah diobati lebih dari 1.400 mata katarak. Tertulis di batu ucapan TERIMA KASIH bagi dr. Sanduk Ruit semoga kebahagiaan ini diberikan kepada orang lain dan kita mampu melihat makna kedermawanan dan kecintaan pekerjaan yang beliau ajarkan tersebut dalam kehidupan kita.